Total Tayangan Halaman

Kamis, 28 Juli 2011

Harga Kakao Dalam Negeri Turun Menjadi Rp 23.000 Per Kg

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga biji Kakao kering di tingkat pengumpul di pasar dalam negeri tercatat merosot. Bappebti merilis di Palu, Sulawesi Tengah dalam beberapa hari terakhir mengalami penurunan harga.

Harga Kakao turun dari Rp 24.000/kg menjadi Rp 23.000/kg. Naik-turunnya harga Kakao di pasaran, tergantung harga pembelian di tingkat pengekspor. Jika harga pembelian pengekspor membaik, otomatis harga di tingkat pengumpul naik, dan sebaliknya.

Sementara itu, transaksi penjualan biji Kakao kering dari petani ke pengumpul dalam beberapa hari ini sedikit turun dibanding pekan lalu.

"Hal itu, erat kaitanya dengan harga biji Kakao kering di tingkat pengekspor, dan pengumpul sedikit turun," analisis Bappebti.

Selama Juli sampai Agustus 2011, Sulteng memasuki panen raya Kakao. Setiap tahunnya, Sulteng berhasil mengekspor lebih dari 111.000 ton biji Kakao ke sejumlah negara di kawasan Asia, Eropa, dan Amerika. Sulteng berharap pada tahun 2011 ini, volume eskpor Kakao meningkat sampai 150.000 ton.

Sementara, harga Kakao berjangka yang diperdagangkan di NYMEX ditutup menguat.

Harga Kakao berjangka untuk penyerahan September 2011 ditutup pada level harga US$3036 per ton atau menguat 21 poin.

Kenaikan harga Kakao dipengaruhi meningkatnya permintaan Kakao sebagai bahan baku coklat.

Data menunjukkan bahwa SIC-Kakao, sebuah Barry Callebaut anak perusahaan, membeli 842 ton Kakao, naik dari 255 ton.

Sementara itu, Kakao di Kamerun meningkat sebesar 54 persen pada musim 2010/11 untuk 27.131 ton atau meningkat dibandingkan dengan 17.572 ton untuk periode yang sama di musim sebelumnya.

Penulis: Srihandriatmo Malau  |  Editor: Johnson Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar