Total Tayangan Halaman

Kamis, 28 Juli 2011

NDAYU ALAM ASRI, PILIHAN OUTBOND YANG MENGASYIKKAN

       SRAGEN - Akhir-akhir ini, kegiatan di alam terbuka atau yang sering dikenal dengan istilah outbound banyak diminati berbagai kalangan. Baik karyawan perusahaan, LSM, maupun sekolah-sekolah. Tidak hanya di sekolah menengah, bahkan anak-anak usia TK pun sudah diajak melakukan aktivitas permainan outbound semacam ini.

       TK Santa Anna Kab Sragen adalah salah satu TK yang mempunyai program tahunan outbond untuk para siswa siswinya. Pada kali pertama dilaksanakan outbound para wali murid dan kepala sekolah juga Suster menjatuhkan pilihan ke Taman nDayu Alam Asri. Obyek wisata dan riset ini berada di Kecamatan Karangmalang. Konsep nDayu Alam Asri ini mengusung berbagai potensi wisata sekaligus bisa dijadikan sebagai sebuah percontohan kecil kegiatan pembelajaran masyarakat dari berbagai lapisan usia. Kandungan obyek didalamnya boleh dibilang lengkap karena meliputi areal wisata sekaligus proyek percontohan seperti kebun binatang mini, percontohan konservasi air hingga kebun tanaman organik yang bisa diakses dengan leluasa oleh pengunjung. Selain sebagai obyek wisata didalamnya terdapat berbagai areal untuk pembelajaran.

       Siswa siswi TK Santa Anna didampingi oleh 6 orang guru dan wali murid masing-masing, Di lokasi nDayu Alam Asri, dari raut wajah anak-anak ini dapat dibaca bahwa mereka sangat riang sekali. Betapa tidak, kalau kesehariannya mereka hanya diajarkan melalui buku dan teori di kelas, saat ini bisa bersentuhan secara langsung dengan alam. Keteduhan dan keindahan Taman nDayu dapat sejenak menghibur mereka dari rutinitas sehari-hari disekolah dan diperkenalkan dengan 4 orang trainer yang akan mendampingi mereka selama melakukan aktivitas outbond. Ke empat orang trainer tersebut ada : Lukas Danny Wijaya yang akrab dipanggil dengan sebutan kak Danny, kak Priyo, kak Heppy dan kak Maryani atau kak Yani. Pada awal pelaksanaan outbound anak2 diajak mengunjungi screen house atau rumah kaca yang didalamnya untuk budidaya berbagai tanaman bunga, kemudian diajak menanam padi, ketela, memerah susu sapi, flying fox dan berenang. Renata, 5 tahun, mengungkapkan kegembiraannya saat di ajarkan oleh instruktur cara menanam padi. Ia pun berceloteh, ”asyik banget, bisa mainan lumpur dan air”.

       Bermain di alam bebas dengan suasana yang menyenangkan akan merangsang potensi kecerdasan anak-anak, baik kecerdasan kognitif, kecerdasan emosional, maupun kecerdasan moral dan spiritualnya. Untuk menumbuhkan kecerdasan kinestetik jasmani, berbagai permainan dilakukan seperti misalnya panjat jaring, meniti tali, flying fox, merayap, berayun bak tarzan, dan small climbing. Sedangkan kecerdasan musical dilatihkan ketika sedang hiking, anak-anak diajak menyanyikan lagu yang sesuai misalnya lagu naik-naik ke puncak gunung atau menanam jagung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar