Total Tayangan Halaman

Kamis, 28 Juli 2011

Sumur Minyak Bocor Semburkan Gas Beracun

Blora (ANTARA) - Sumur minyak berusia tua di Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Rabu (27/7) sekitar pukul 20.00 WIB, bocor dan menyemburkan minyak tanah bercampur lumpur disertai gas yang diduga beracun.
Berdasarkan pantauan di lokasi kejadian, Kamis (29/7) pagi, semburan minyak tanah bercampur lumpur disertai gas yang diduga beracun itu tinggal setinggi 0,5 meter, sedangkan pada Rabu (27/7) malam mencapai tiga meter.
Semburan disertai suara gemuruh keluar dari lubang sumur di dua titik yang dikelola Marji, warga Dukuh Kedinding, Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora.
Kepala Kepolisian Sektor Kedungtuban, AKP Kompiang Suratha, mengatakan, pihaknya baru mendapatkan laporan bocornya sumur minyak tua nomor sepuluh tersebut pada pukul 21.00 WIB.
"Saat itu, kami langsung mengimbau warga agar menjauh dari lokasi semburan karena dimungkinkan ada unsur gas beracun, mengingat baunya yang sangat menyengat. Kami juga langsung memasang garis polisi untuk mensterilkan tempat kejadian," katanya.
Ia menyatakan, tidak ada korban baik jiwa maupun luka akibat kejadian tersebut, termasuk belum menghitung kerugian materi akibat luapan lumpur bercampur minyak yang menumpangi lahan di sekelilingnya.
"Selama tiga jam setelah kejadian bocornya sumur tua minyak tersebut dilaporkan, ketinggian semburan mencapai tiga meter. Namun, setelah pukul 00.00 WIB, semburan mulai mereda dan kini tinggal sekitar setengah meter," katanya.
Ia menjelaskan, sumur minyak tersebut belum dikelola kelompok penambang karena letaknya yang cukup sulit untuk pemasangan peralatan eksplorasi secara manual.
"Sebab lokasinya relatif sulit, berada di lahan bebatuan gundul dengan permukaan tanah bergelombang. Biasanya eksplorasi manual semacam ini berada pada permukaan lahan yang datar dan dikelilingi pohon untuk menambatkan sejumlah peralatan penambang," katanya.
Ia mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil kajian dari tim analis Pertamina untuk mengetahui penyebab kebocoran dan semburan.
Kabupaten Blora memiliki 132 sumur minyak berusia tua yang dikelola oleh Koperasi Karyawan Pertamina Patra Karya (Kokapraya) dan akan berakhir Desember 2011.
Namun, sumur tua yang dikelola Marji tersebut tidak termasuk dalam daftar 132 sumur minyak yang dikelola Kokapraya.
Di Desa Ngraho juga terdapat satu bukit kecil yang mengandung minyak, bekas pengeboran pada zaman penjajahan Belanda dan hingga saat ini masih dimanfaatkan oleh pihak Pertamina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar